eramuslim - Setelah kasus imam dan khatib wanita dalam shalat Jum’at yang dilakukan Amina Wadud di Amerika Serikat (AS), kini di Indonesia ramai disorot kasus shalat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang dilakukan Jama’ah I’tikaf Ngaji Lelaku, Malang.

Menurut ahli hadis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Dr. Shahabuddin, tindakan Jama’ah Lelaku itu tidak punya dasar sama sekali dan tidak sesuai dengan contoh dari Nabi Saw. “Ia dan jama’ahnya tidak tahu ilmu-ilmu ushuluddin (Al-Qur’an, tafsir, ilmu hadis, fiqh, usgul fiqh),” ujarnya di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jum’at (6/5).

Shahabuddin, yang juga dosen pasca sarjana UIN menambahkan, tindakan shalat menggunakan bahasa Indonesia hanyalah karena mengikuti nafsu dan menunjukan kebodohan.

Alasan pimpinan Jama’ah Lelaku menggunakan bahasa Indonesia dalan shalat agar orang faham dengan bacaan shalat tidak bisa dibenarkan. “Kalau untuk paham dengan bacaan-bacaan shalat yang berbahasa Arab itu bisa dilakukan di luar shalat,” tuturnya.

Selain itu, lanjut doktor jebolan Al-Azhar Mesir, Jama’ah Lelaku sebaiknya berhenti dari parktik tersebut. Karena hal itu jelas melanggar syariah Islam.(saefudin)